Malang
nasibmu, tiada sebaik nasibku
Kau
terjebak dalam dunia yang gelap
Kau
tiada kuasa tuk berlari
Namun
hanya harap yang kau punya
Kau
bagai di ujung nyawa
Lari,menari,dan
mencari
Namun
tiada arti
Itulah
yang harus kau alami
Demi
sebatang nyawa
Kau
berenang ke pulau yang gersang
Tiada
peduli teman atau lawan
Tapi
yang termaktub…
Kau
harus terapung dilautan yang cekung dan berpayung mendung
Hanyalah
do’a yang Aku punya
Untukmu
wahai makhluk Tuhan…
Yogyakarta,19
Februari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar