Biar ku lukis setiap kenangan kita
Dalam seribu helai kain putihku
Untuk mengabadikan kenangan kita
Beribu-ribu daun meneriakkan tentang kebersamaan
kita
Sang suryalah saksi bisu kenangan kita
Takkan hilang kenangan kita
Walau waktu akan menggerus otak dalam tempurung
kepala kita
Kenangan kita akan abadi
Laksana status kita
Kebumen, 02 September 2007[1]
[1] Coretan ini
aku tulis setelah aku hampir seharian jalan bareng dengannya. Tentang kisah
coretan ini akan aku ceritakan lain waktu. Sekarang tentang puisinya terlebih
dahulu. Untuk kisahnya besok aku kasih judul “sepeda dalam kenangan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar