Sejenak
aku menghela nafas yang tersengal
Mengintai
apa yang akan terjadi pada suatu negeri
Tipudaya
dalam setiap celah kehidupan yang terjadi
Anginpun
seakan enggan berlari
Melihat
media masa hanya memuat para penjilat dalam setiap kolomnya
Seakan
tiada waktu untuk menghela nafas bagi pemburu nafkah
Alampun
berduka
Dengan
apa yang terjadi di negeri pencuri
Yogyakarta,
07 Februari 2010[1]
[1] Coretan ini aku goreskan ketika
aku mendengar puisi negeri bedebah yang dibacakan pada salah satu stasiun
televisi Swasta Nasional. Puisi bedebah sebenarnya menceritakan keadaan negeri ini.
Hal yang sama aku lakukan untuk mengambarkan situasi negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar