Dikala
sore mulai menghilang
Malam
merangkak datang
Datanglah
kurcaci-kurcaci jalanan
Mulai
bernyayi dengan muka masam
Apa
salah kurcaci?
Salahkah
ia lahir ke dunia
Dengan
beban di pundak
Tapi
bukan salah bunda mengandung
Tapi
nasib yang memaksa
Dalam
sesuap nasi dan setuguk air
Kurcaci
harus bernyayi di kala malam datang
Begitulah
kehidupan kurcaci
Demi
mempertahankan seongok badan
Dan
setitik kehidupan
Ia
mulai bernyayai saat sore mulai menghilang dan malam pun datang…
Yogyakarta,
2007[1]
[1] Coretan ini
aku goreskan setelah aku melihat beberapa anak yang mengamen di pertigaan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kejadian ini terjadi pada
saat sore menjelang malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar