Mendengarkan lagu tentang hujan jadi teringat masalalu. Masa dimana aku masih ada rasa dengan dirinya. Aku sendiri bingung dengan statusku pada saat itu. Dibilang pacaran kita ngak pacaran, dibilang ngak pacaran kita tingkahnya melebihi orang pacaran.
Aku pernah mengantarkan dia pulang dengan menggunakan sepeda. Bukan sepeda motor lho... sepeda onthel. Bisa dibilang romantis dan bisa juga dibilang katrok. Padahal saat itu sudah musim nganterin cewek pake motor, namun aku masih menggunakan sepeda. Aku si pede saja, karna saat itu yang aku punya baru sepeda, bahkan sampai saat ini aku belum mempunyai sepeda yang dijalankan dengan mesin.
Kejadian itu aku alami saat mengantarkan dia pulang sekolah. Seingatku saat itu hari selasa, karena kita sama-sama pulang dari latihan ekstra di sekolah. Walaupun aku sudah tidak lagi sekolah disekolahan itu aku masih sering datang jika ada latihan ekstra kurikuler. Posisiku saat itu sudah kuliah semester 3 atau 4. Semester itu aku masih sering pulang kekebumen, alasannya aku pulang selain aku minta uang untuk biaya hidup di jogja ya dia. Itu dulu...
Kini dia telah menjadi istri orang lain, dan orang itu adalah temen satu anggkatan denganku di Madradah Aliyah Negeri. Saat pernikahannya akupun datang. Aku berfikir mungkin memang dia bukan jodohku, karena dari awal kita tidak ada status yang jelas.Namun, saat dia nikah aku tidak bertemu dengannya. Aku datang, saat itu sedang ada ceramah dari seorang kyai. Itu menjadi hal yang biasa jika di desa-desa di kawasan Kebuman, bahkan hampir kebanyakan di Indonesia. Ada perasaan senang dan sedih. Senangnya aku tidak melihatnya bersanding dipelaminan dengan orang lain, sedihnya aku tidak bisa mengucapkan selamat kepada keduanya.
Lain waktu akan aku tuliskan kenanganku dengan sepeda bersamannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar