Rumah
yang dulu permai Penuh berjuta canda tawa
Rumah
yang dulu damai lekat dengan senda gurau
Semua
yang dulu ada kini tiada
Canda
tawa kini jadi gelak hina
Senda
gurau telah pupus
Tempat
yang ku anggap istana surga
Kini
bagai neraka bagi rahwana
Hari-hari
serasa mati
Perasaan
terasa bosan
Kuping
memerah dengan segala celoteh
Kukan
selalu menjadi batu yang kan menyatu jadi ratu
Laksana
hidup pudaran dalam kemerahan
Kebumen,
11 Oktober 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar