Bagai
mawar pada taman
Harummu
semerbak
Harumkan
semuanya
Seabad
yang lalu kau adalah lentera
Lentera
bagi rakyatmu
Seabad
silam kau tanamkan benih
Benih-benih
pendidikan pada kaum bangsawan
Semanggatmu
bak baja
Tak
terlekang dalam zaman walau hari berubah abad
Kartini…
Semanggatmu
telah mendarah pada tulang
Semanggatmu
masih mengalir
Mengalir
pada darah perempuan masa kini
Kartini…
Andai
kau masih bernafas
Pasti
kau takkan rela bangsamu terjajah
Dulu
kau bercita
100
tahun lagi bangsaku akan maju
Tapi,
yang terjadi bangsamu kian merintih
Kartini…
Aku
inggin kau kembali
Dalam
nama, semangat dan jiwa yang membaja
Padamu
kartini…
Yogyakarta,
25 April 2009[1]
[1] Puisi aku tulis pada saat
temen-temen mengiginkan aku tampil saat bedah film kartini. Dan pada saat acara
tersebut aku membacakannya dengan iringan gitar Mz Etha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar