Minggu, 29 Desember 2013

Sang Pertiwi Buncit



Tetesan-tetesan tirta suci yang tumpah dari langit
Membuat sang pertiwi kehilangan dahaganya
Tapi,dahaga itu kini menghilang seiring datangnya titik tirta suci
Namun dahaga yang dulu di rasa
Kini berubah menjadi rasa sakit bagi sang pertiwi
Perut sang pertiwi buncit bagai mengandung
Seiring waktu yang berputar sang pertiwi tiada kuasa nutuk menahan
Rasa sakit yang dahsat kini terasa
Sang pertiwi melumat perutnya
Ia tumpahkan isi perutnya
Tergenenglah seluruh jagad
Musnahlah hidup
Keindahan pesonapu lenyap
Ketika matahari taklagi terbangan
Ketika bulan taklagi tersenyum
Bumipun seakan hampa
Makhlukpun tak berdaya…


Yogyakarta, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar