Jejak
kisah yang pernah ada[1]
Jejak
kisah yang pernah terlukis
Jejak
kisah itu masih terngiang saat aku melaluinya
Jejak
itu seakan menyapa diriku
Membawaku
dalam lamunan akan kebersamaanku denganmu
Jejak
itu membuatku enggan kembali
Jejak
itu membuatku luka
Jejak
itu hanya membawaku dalam kebodohanku
Sejujurnya
aku ingin menapaki jejak itu denganmu
Namun
itu hanya akan berujung pada kelukaanku
Jejak
itu seolah memrobek luka yang kini telah mongering
Jejak
itu biarlah menjadi bukti kisahku denganmu
Mungkin
suatu saat kau ingin menapakinya dengan kekasih barumu
Untuk
mengenang aku yang tak bisa menjadi pendampingmu
Yogyakarta,
20 April 2011
[1] Setiap jalan atau tempat yang
pernah aku lalui atau datangi seolah menggigatku padanya. Tempat atau jalan itu
seolah menampakkan kebersamaanku dengannya. Hal ini sering aku alami saat aku
pulang ke Kebumen. Jika aku melewati jalan menuju kerumah seolah bayangan itu
nyata di mataku itu juga yang membuatku enggan pulang, jika aku pulang seolah
aku tersiksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar