Sabtu, 04 Januari 2014

Kau dan Aku



Menikmati waktu selagi kita masih duduk di atas tanah yang gersang,
Kau dan Aku
Dalam dua bentuk dan dua wajah dengan satu rasa,
Kau dan Aku
Warna-warni pelangi dan nyayian burung memberi penawar kekekalan
Sekejap kita terbang menuju ke taman bunga,
Kau dan Aku
Bintang-bintang surge melihat kita lewat jendela
Kita akan menunjukkan mentari pada mereka,
Kau dan Aku
Kau dan Aku,
dengan tiada
‘kau’ dan ‘aku’
Akan menjelma menjadi satu melalui rasa[1]
Bahagia, aman dari celoteh manusia,
Kau dan Aku.
Burung kenari yang ceria dari surga akan iri pada kita
Ketika kita akan tersenyum sedemikian rupa;
Kau dan Aku
Ini ganjil, bahwa
Kau dan Aku,
di pojok sini
Keduanya dalam satu irama nafas di Jakarta, dan di Yogyakarta
Kau dan Aku

Yogyakarta, 30 April 2011





[1] Coretan ini aku goreskan untuk mengambrkan masa lalu yang indah dan kini masa yang jauh berbeda tidak seperti dahulu. Kini tidak hanya terpisah sayang namun juga tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar