Menikmati
waktu selagi kita masih duduk di atas tanah yang gersang,
Kau
dan Aku
Dalam
dua bentuk dan dua wajah dengan satu rasa,
Kau
dan Aku
Warna-warni
pelangi dan nyayian burung memberi penawar kekekalan
Sekejap
kita terbang menuju ke taman bunga,
Kau
dan Aku
Bintang-bintang
surge melihat kita lewat jendela
Kita
akan menunjukkan mentari pada mereka,
Kau
dan Aku
Kau
dan Aku,
dengan
tiada
‘kau’
dan ‘aku’
Akan
menjelma menjadi satu melalui rasa[1]
Bahagia,
aman dari celoteh manusia,
Kau
dan Aku.
Burung
kenari yang ceria dari surga akan iri pada kita
Ketika
kita akan tersenyum sedemikian rupa;
Kau
dan Aku
Ini
ganjil, bahwa
Kau
dan Aku,
di
pojok sini
Keduanya
dalam satu irama nafas di Jakarta, dan di Yogyakarta
Kau
dan Aku
Yogyakarta, 30
April 2011
[1] Coretan ini aku goreskan untuk
mengambrkan masa lalu yang indah dan kini masa yang jauh berbeda tidak seperti
dahulu. Kini tidak hanya terpisah sayang namun juga tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar