Bias
kebahagian[1]
kini terpancar dari wajahmu
Bias
yang tak pernah aku lihat saat kau denganku
Pancaran
kebahagiaan itu menjadikanmu mempesona
Wajahmu
kini tak lagi dirundung duka
Bola
matamu kini memancarkan binar kebahagiaan
Senyum
itu kini merekah bagai mawar
Hmmm…
Aku
hanya menangkap kecerian dalam hidupmu kini
Tak
ada lagi sajak kesedihan dari gerak tubuhmu
Syair
indah mengalir dari bibirmu yang manis
Tak
bisa lagi aku melukiskan kebahagiaanmu dalam coretanku ini
Tiada
pernah redup bias kebahagian itu darimu
Sehinga
aku tak kuasa lagi mengambarkan setiap bias yang terpancar darimu
Yogyakarta,
20 April 2011
[1] Coretan ini aku buat terinspirasi
saat aku mendengar keceriaan pada dirinya. Aku mencoba mengabarkanya lewat
coretan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar