Menghisap
sebatang rokok
Melihat
Indonesia yang katanya telah merdeka
Mendengar
rintihan kelaparan setiktar 135 juta
rakyat
Puluhan
dan ratusan koruptor mengangkang
Buang
tinja di mulut mereka
Fajar
pergi. Matahari datang
Aku
melihat jutaan anak tak berpendidikan
Aku
bertanya, tapi pertanyaanku terbentur pada meja dan kursi yang macet,
Dan
papan tulis yang kosong
Jutaan
anak-anak terjun pada jalanan yang tanpa ujung
Tanpa
pakaian layak, apa lagi tempat singah.
Menghisap
udara pagi yang terbius asap pabrik
Aku
melihat banyak sarjana mengangur
Berjibaku
dengan teriknya matahari.
Aku
melihat banyak wanita hamil tanpa mengetahui siapa ayahnya
Sedang
menunggu antrian di sebuah rumah bidan yang kurang ajar
Aku
menghirup udara yang kian hari kian tak berdaya
Banyak
orang menjadikan diri sebagai orang yang bodoh
Tanpa
penalaran, tanpa logika
Hanya
bermodal doktrin usang, ingin menghancurkan bangsanya sendiri
Dalam
benakku terlintas pertanyaan, salah siapa ini?
Tapi
lagi-lagi pertanyaanku terbentur pada keasyikkan para wakil rakyat yang sibuk
dengan safarinya.
Akupun
tak tau akan jadi seperti apa Negara ini,
Dalam
setiap lininya bercokol para penjilat dan koruptor
Hanya
keajaiban yang akan menghirup nafas para koruptor
Hmmm…
semoga negeri ini sadar dengan apa yang terjadi
Yogyakarta,
30 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar