Sabtu, 04 Januari 2014

Sajak Sebatang Rokok



Menghisap sebatang rokok
Melihat Indonesia yang katanya telah merdeka
Mendengar rintihan kelaparan  setiktar 135 juta rakyat
Puluhan dan ratusan koruptor mengangkang
Buang tinja di mulut mereka
Fajar pergi. Matahari datang
Aku melihat jutaan anak tak berpendidikan
Aku bertanya, tapi pertanyaanku terbentur pada meja dan kursi yang macet,
Dan papan tulis yang kosong
Jutaan anak-anak terjun pada jalanan yang tanpa ujung
Tanpa pakaian layak, apa lagi tempat singah.
Menghisap udara pagi yang terbius asap pabrik
Aku melihat banyak sarjana mengangur
Berjibaku dengan teriknya matahari.
Aku melihat banyak wanita hamil tanpa mengetahui siapa ayahnya
Sedang menunggu antrian di sebuah rumah bidan yang kurang ajar
Aku menghirup udara yang kian hari kian tak berdaya
Banyak orang menjadikan diri sebagai orang yang bodoh
Tanpa penalaran, tanpa logika
Hanya bermodal doktrin usang, ingin menghancurkan bangsanya sendiri
Dalam benakku terlintas pertanyaan, salah siapa ini?
Tapi lagi-lagi pertanyaanku terbentur pada keasyikkan para wakil rakyat yang sibuk dengan safarinya.
Akupun tak tau akan jadi seperti apa Negara ini,
Dalam setiap lininya bercokol para penjilat dan koruptor
Hanya keajaiban yang akan menghirup nafas para koruptor
Hmmm… semoga negeri ini sadar dengan apa yang terjadi

Yogyakarta, 30 April 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar