Suara
azan tak lagi terdengar
Hanya
sayup-sayup terdengar diujung barat
Suara
gelak tawa mengema dalam setiap jengkalnya
Lantunan
lagu seolah hanya berbisik dalam keramaian
Setiap
orang asyik menikmati gelas-gelas yang menghitam
Waktupun
seakan tak terusik melakukan aktifitasnya
Setiap
pembicaraan hanya berisi dongeng dan cerita kehidupan
Pembicaraan
menghanyutkan para penikmatnya[1]
Hingga
waktu tak terasa telah gelap
Hanya
lukisan kenikmatan yang tersisa dalam setiap gelasnya
Kenikmatanlah
yang membawa setiap yang datang lupa akan kewajibannya
Kenikmatanpun
berakhir sejalan dengan kembalinya setiap penikmatnya.
Yogyakarta,
28 April 2011
[1] Coretan ini aku goreskan setelah
aku nongkrong di kedai kopi dengan Sahabat. Ini merupakan gambaran suasana pada
saat aku dikedai itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar