Lekuk Indahmu hadirkan pesona[1]
Hanya bisa terdiam melihat keanggunanmu
Membuatku merasakan kenyamanan dalam teduhmu
Terangnya bintang itulah dirimu
Hangat belaimu menunjukan pesonamu
Rangkaian indahmu sebentuk keindahan dunia
Senyummu menghangatkan jiwa yang membeku
Dirimu begitu tegar untuk segala hal
Kehebatanmu tak kuasa aku lukiskan[2]
Walau tak nyata namun ada
Aku adalah pengagummu
Kau bisa membuat tersenyum
Kau bisa membuat menitikan air mata
Terkadang kau nampak kuat
Namun nyatanya kau sembunyikan lukamu
Tiada ingin kau terlihat lemah
Aku tak mampu menulisnya lewat kata
Aku tak mampu melukismu dalam rangkaian kataku
Namun aku pengagummu...
Hanya lewat tutur lembut
Hanya lewat laku yang agung
Dan hanya lewat ketulusan cinta
Aku bisa menyentuhmu
Kau adalah pahlawan bagi kesuksesan
Kau adalah tembok terakhir dalam keputusasaan
Tuturmu yang lembut membangkitkan semangat yang hilang sesaat.
Yogyakarta, 23 Desember 2011
[1] Bagian lirik
lagu AD*Band “Karena Wanita Ingin dimengerti.
[2] Coretan ini aku dedikasikan
untuk semua wanita. Akan tetapi khususnya aku dedikasikan untuk Ibuku yang
telah dengan penuh kasih sayang serta rasa keihklasan memberiku sebuah cara
memberikan warna pada dunia. Aku tak sangup lagi menuliskan rasa kekagumanku
pada wanita. Namun aku berusaha untuk melukiskan sedapatnya inspirasiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar