Kamis, 24 April 2014

Intonasi yang Membelah Sunyi



Jam 21.00 hujan belumlah reda
Malam inipun seakan berbeda
Hujan mengiringi malam yang sepi
Dan hatipun entah bernyanyi atau menangisi hujan yang entah kapan berhenti
Keheningan menemani hati yang telah lama sunyi[1]
Bernyanyipun seakan tiada arti
Karena refisi skripsi sudah menanti
Rintik hujan mengisi malam-malam yang semakin sunyi
Tetesan air yang jatuh pada atap
Seakan membuat intonasi yang penuh arti
Akupun tak mampu memberikan makna yang berarti
Hanya intonasi yang membelah sunyi

Yogyakarta, 17 Desember 2011



[1] Coretan ini tergores pada sebuah ruang yang sempit. Ruang yang berukuran kira-kira 1x1. Namun ruangan ini begitu banyak memberiku inspirasi. Dirunagan inilah terkadang inspirasiku datang. Malam ini malam minggu yang sepi hujan lama tak berhenti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar