Korupsi...
Kata ini tidakah asing bagi setip orang di Indonesia
Karena negara ini sedang boming dengan penyakit itu
Hal ini tidak lepas dari sejarah yang ada dinegara ini
Berawal dari masa penjajahan sampai saat ini
VOC pada masa itupun tidak lepas dari penyakit ini
Masa pemerintahan OrLa pun terjangkit
Apalagi pada masa OrBa pun tidak mau ketingalan
Setelah OrBa tumbang masuklah masa yang katanya masa Reformasi
Penyakit itu tidak mau lepas dari tubuh bangsa ini
Seolah tubuh bangsa ini menjadi wadah yang nyaman untuk penyakit ini
Seakan ada indikasi "simbiosis mutulisme" diantara mereka
Namun apakah iya negara ini akan selamanya begini
Yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin menjerit
Sebenarnya ada ngak si yang bisa memberanggus penyakit ini?
Apa ya mungkin harus selamanya negara ini hidup seperti ini?
Apa tidak ada keinginan untuk lebih maju?
Sampai kapan akan terus begini?
Apa mungkin ini penyakit "keturunan" sejarah
Kita bisa melihat sekan seperti itu
Ada pihak yang mau menyembuhkan dijegal
Ada yang mau berterus terang di bungkam
Apakah ini yang dinamakan demokakrasi?
Kebebasan berbicara jujurpun seakan "tidak boleh"
Hal itu bisa terlihat saat ini
Seakan kasus yang muncul sudah bisa ditebak endingnya[1]
Mari kita tengok kasus yang lumayan menghebohkan media
Kasus G.T, endingnya seperti itu
Sebelum kasus GT ada kasus bank Centuri
Hingga kini kasusnya msih Abu-abu
Lalu kasus M.N nasibnya seolah hampir sama dengan kasus GT
Hingga kini nama-nama yang disebutkannya belum diperiksa
Nama-nama yang disebut malah sekan tenang-tanang
Dan masih sempat tersenyum sambir berkata"itu semua tidak
benar"
Kasus N*n*npun sepertinya akan sama nasibnya seperti kasus pendahulunya
Namun kita lihat saja seperti apa tindak lanjutnya
Apakah akan sama endingnya dengan kasus pendahulunya?
Atau akan terbuka tabir kepalsuan dinegeri ini
Kita tunggu hasilnya dalam satu bulan ini.
Yogyakarta, 25 Desember 2011
[1] Coretan ini aku goreskan pada
saat aku jenuh dengan nasib bangsa ini. Setaip hari hanya disuguhi berita
korupsi yang seakan tidak ada habisnya. “Hilang” satu tumbuh lagi. Entah
hilangnya karna dihilangkan atau memang sudah “selesai”. Seolah tidak ada hentinya
kasus yang sejenis tumbuh dan mengakar pada bengsa ini. Alasannya sudah jelas,
berrawal dari perkulihan sudah belajar korupsi, tapi mereka teriak anti
korupsi. Sungguh munafik, didepan bilang tidak dibelakang mana bagian saya.
Seperti ini nantinya jika sudah menjadi pejabatpun mereka akan melakukan hal
yang sama seperti apa yang pernah dilakukannya pada saat kuliah. Yach begitulah
nasib bangsa ini.
