Selasa, 20 Oktober 2015

Tak Terpisahkan

Senyum dan air mata
Keduanya tidak akan terpisahkan

KAU ada setiap hembusan nafasku
Kehidupku ada dalam bayanganMU
Aku selalu mengingatMU

Selalu ada nyala pijar dalam sukmaku
Apapun yang aku lihat, disitulah ada bukti adanya diriMU
Dibibir ini, dihati ini, difikiran ini, selalu ada namaMU
Meski Cinta dalam hatiku tak jarang datang dan pergi
DiriMU selalu bersemayam dalam diriku
Ini bukan sekedar pujian

Semoga diriMU selalu bersemayam pada diriku
Semoga harum namaMU selalu menjadi pelindungku
Semoga diriMU tidak datang dan pergi seperti musim yang silih berganti
Ini adalah suratan dariMU

Selalu ada senyuman dan air mata
Keduanya tidak akan terpisahkan


Yogyakarta, 20 Oktober 2015

Sabtu, 03 Oktober 2015

Negeri yang Katanya Negeri Surga

Menginjak Bara
Menghirup Racun
Meneguk Limbah
Menambang Darah
Menelan Durjana
Di Negeri yang katanya Negeri Surga

Hutan Membara
Langit Menjadi Pekat
Udara Tak Lagi Sehat
Akibat Tangan-tangan Laknat
Inikah Negeri yang Katanya Negeri Surga

Yogyakarta, 2 Oktober 2015

Sabtu, 05 September 2015

Renungan Diri...

Sampai detik ini, aku masih berkelana
Pada dunia tanpa kata
Pada dunia tanpa paragraf
Pada dunia tanpa sub bab
Rasa ingin kembali selalu hadir
seakan ada magnet yang menarikku
Untuk tetap disini, didunia yang telanjang

Sampai saat ini, aku masih mencari
Jalanku untuk pulang dari menghilang
Aku ingin kembali dan berperang
Melawan kata yang menantang
Melewati paragraf untuk menegangkan saraf

Untuk aku, cepatlah berlalu dari kelabu
Jangan menjadi benalu bagi masalalu
Jadilah penerang untuk hari yang akan datang
Yakinlah pada keAKUanku
Dia selalu ada dalam ketiadaan
Ketiadaan ini sejatinya ADA
Bangkitlah dari sakitmu
Kau bisa dan jadilah terbiasa
Kamu kuat serta sehat

Dunia BAB menantimu, karna rindu
Ujung BAB telah menanti, karna dia mengerti
Dunia BAB akan menyambutmu penuh haru
Pada setiap kata ada rindu yang menungu

Yakinkanlah hatimu untuk menuju duniamu
Ada yang selalu mengiringimu dengan do'a
Yang kasih dan sayangnya tak akan pernah hilang
Dialah... IBU


Yogyakarta, 5 September 2015

Senin, 22 Juni 2015

Dunia dalam secangkir Kopi

Lama aku tidak berkelana
Kini aku kembali menjelajah malam
Bercengkrama dengan kenikmatan dalam secangkir kopi
Menikmati setiap teguk yang berlalu
Tak terlewatkan setiap teguk dalam kenikmatan
Hangat dalam pelukan secangkir kopi
Kembali tengelam dalam nada seloroh
Melupakan dunia, masuk dalam secangkir kopi
Bernyanyi dalam nada yang sunyi
Meluruskan tujuan dalam kehidupan
Pada secangkir kopi mencoba melupakan diri
Menikmati hilangnya birahi
Menyatu dalam aku yang menyatu pada secangkir Kopi


Yogyakarta, 27 Februari 2015

Untuk Sahabat-sahabatku

Saat bersama kalian aku tak terfikir akan berbisah
Aku terlarut dalam kebersamaan yang kita ciptakan
Senyum, duka, dan tawa mengema di udara
Semua terbalut dalam kebersamaan
Kini aku sadar, kita tak bisa lagi berkelakar
Kini hanya tersisa bayangan kebersamaan

Saat ini aku dan kalian punya kehidupan masing-masing
AKu hanya ingin berucap terimakasih
Atas keceriaan,kebahagian, dan kebersamaan yang bernah ada
Mungkin terlalu naif jika saat ini aku ingin bersama kalian lagi
Aku juga ingin berucap maaf jika mungkin aku lupa pada kalian
Namun tak ada niat dalam benakku untuk melupakan kalian

Aku tak ingin kalian menghilang,karena kalian sahabatku
Dan akupun berharap aku tidak akan menghilang dari kalian
Kalian sahabat yang pernah memberikan warna dalam perjalananku
Kini aku duduk termenung seraya membuka kebersamaan yang pernah ada
Kalian bukan hanya teman, sahabat, atau karib
Kalian adalah saudara-saudaraku

Lewat coretan ini aku hanya ingin mengenah kebersamaan kita
Lewat coretan ini aku ingin mengatakan bahwa aku rindu kebersamaan kita
Coretan ini untuk kalian semua, dari aku yang merindukan kebersamaan kita
Akupun minta maaf mungkin ada yang berfikiran bahwa aku hanya banyak bicara
Ini adalah ungkapan dari hatiku untuk kalian semua

Yogyakarta, 9 Maret 2015

Nada-nada dalam suara

Kata-kata bernada asmara
Masih enggan bermuara
Terbungkam pada rayuan keresahan
Ada pasungan pada kebebasan
Tak mudah untuk merangkai kata
Ada rasa yang dipaksakan
Walau itu menyakitkan dalam dada
Namun tersamarkan oleh tirai senyuman
Sampai kapan senyuman itu direkayasa
Jika hati selalu terluka karna dusta
Ini adalah perjalanan kehidupan
Bersingunggan dengan realita
Retakan-retakan mulai berlari
Menuju perpecahan yang masih tertahan
Jika diri masih mengkebiri hati
Apa hendak dikata aku hanya manusia
Yang tak ingin menjadi sia-sia
Dan tak ingin pula ada yang tersiksa
Walau hati sendiri memberontak
Kini otak makin berteriak
Biarkan nada-nada berjalan pada rel kehidupan
Menanti akhir yang tersenyum

Yogyakarta, 15 Februari 2015

Selasa, 06 Januari 2015

Aku Terbenam Disini

Setetes embun pagi hinggap diatas daun
Perlahan akan menuju bumi
Meresap dan perlahan musnah
Sejalan dengan hatiku, dipeluk ayunan kebimbangan
Terlempar, terbuang dan kosong
Tiada aku menduga

Sementara Sang surya Merasakan pelukkan hangat dari simega
Ia merasakan kenikmatan hingga lupa untuk tersenyum pada alam
Diam-diam angin melelukku dari belakang
Merasuk dalam raga yang merana
Aku merasakan getaran dalam jiwa dan ragaku

Aku terbenam disini, dalam pangkuan bunda bimbang
Terpaku, kaku, dan berlumuran dunia fana

Tiada aku menduga
Aku terbenam dalam kefanaan
Tiada aku menduga
Aku terbenam dalam keduniawian

Adalah kau tumpahkan renjana
Kedalam perapian yang menggelora
Adalah kau matikan bara
Ketika kehangatan mulai membelai jiwa  

Jumat, 02 Januari 2015

Ironi Pesta Tahun Baru



Tahun baru 2012 telah datang
Perayaan penyambutannya pun telah usai
Gemerlap kembang api menghiasi langit
Alunan Musik mengema pada penjuru kota
Pengajianpun menyejukan hati bagi yang menghadiri
Suka cita manusia menyambut pergantian tahun
Namun, apakah dengan semua itu telah selesai
Apakah perayaan penyambutan tahun baru tidak meningalkan dampak?
Pertnyaan itu sunguh mengusik imaginasiku
Pesta yang seharusnya berakhir indah
Namun meningalkan luka
Tempat acara pesta penuh dengan sampah
Rasa kepedulian akan lingkungan dimana?
Tidak hanya itu...
Kembang api yang dinyalakan sebagai ungkapan kegembiraaan
Meninggalkan polusi bagi udara
Seperti inikah yang dinamakan pesta
Hanya kebahagian sesaat
Namun berdampak pada hal yang tampak maupun tak tampak


Yogyakarta, 01 Januari 2012

Kebahagian bukanlah Ilusi



Entah mengapa kisah seperti ini kembali terjadi
Saat aku sedang merangkai "bahagia"
Bayangan akan kesedihan kembali lagi
Apa aku belumlah pantas untuk merasakannya
Hal ini selalu terulang dan terulang
Seakan belum ada kesempatan untukku mendapatkannya
Sehingga bayangan kesedihan kembali
Terbayang dalam raingkaian kebahagian
Aku mencoba untuk menghibur diri
Dengan kata yang tak lagi asing bagiku
Namun itu mampu untuk menenangkanku
Sehingga aku bangkit untuk mencoba kembali
Kebahagian bukanlah ilusi
Kebahagian adalah dimana imaginasi yang terealisasi
Dan kebahagian adalah mimpi yang menjadi nyata
Aku akan mendapatkan itu
Walau harus jatuh dan terbangununtuk mengapainya
Tuhan adalah sutradara dalam sandiwara dunia
Dan aku sebagai aktor
Bermain dengan sedikit improfisasi untuk mencapai yang dinanti
Yaitu Imaginasi yang terealisasi


Yogyakarta, 01 Januari 2012

Rhomanessos Pendiri Kota Roma, Bukan Romulus



Siapa sebenarnya pendiri kota Roma? Berbagai kontra dan analisis masih tetap menyebut Romulus sebagai orang yang paling penting dalam sejarah berdirinya Romawi. Dalam sejarah umum disebutkan, Romulus dianggap sebagai raja pertama sekaligus pendiri Roma, dia mendirikan Roma diatas bukit Palatine dan mengizinkan semua laki-laki (termasuk budak) untuk datang dan menjadi warga Roma. Romulus diceritakan menculik wanita kaum Sabin untuk dijadikan istri warganya, sehingga menyulut peperangan antara kerajaan Sabin dan Roma. Saat itu, Romulus memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat Raja.

Setelah penggabungan dengan Sabin, Romulus menambah 100 senat, membagi rakyatnya menjadi 30 golongan berdasarkan 30 wanita Sabin yang berperan dalam menghentikan perang antara Romulus dan Titus Tatius (Raja Sabin). Pewakilan tiap golongan kemudian berkumpul dan membentuk Dewan Curiata, kemudian setelah kematiannya diusia 54 tahun, Romulus dipuja sebagai Dewa Perang Quirinus.

Salah satu pendapat yang menentang Romulus sebagai orang pertama yang mendirikan Roma adalah Berosus. Dalam sebuah buku yang berjudul 'An Historical Treatise Of Travels Of Noah Into Europe' terbit di London pada tahun 1601, disebutkan bahwa penulisan buku berdasarkan fragmen Berosus, seorang imam Chaldean abad ke-3 SM. Dia dianggap sejarawan terkenal pada masanya, sebuah bukti terpampang dalam bentuk patung tembaga yang dibangun di Athena. Berosus dikabarkan pernah menulis tiga buku dalam bahasa Yunani, tetapi sekarang hilang dan karyanya hanya tersedia beberapa  kutipan. Didalamnya menceritakan bagaimana migrasi garis keturunan Nuh ke Eropa yang membentuk peradaban dan kerajaan besar seperti Inggris, Roma, dan Spanyol.

Rhomanessos Pendiri Kota Roma

Penduduk yang pertama kali mendiami wilayah Spanyol adalah orang-orang yang datang dari sisi lain Laut Kaspia yang disebut Iberi, Persae, Phenices, dan Paeni. Seperti yang disebutkan Plinie dalam buku ketiga-nya, begitupula Marcus Varro dan Cato, mereka yang mendiami Spanyol merupakan keturunan Gothes dan Alani dimana sebagian besar sisa rerntuhan mereka masih bisa ditemukan sampai hari ini.

Dalam catatan Berosus, silsilah Dardanus (pendiri Troy) digambarkan sebagai berikut:
  • Silsilah dari ayah dimulai dari Nuh, Cham, Osyris, Hercules, Tuscus, Altheus, Blascon, Camboblascon, Dardanus.
  • Silsilah dari ibu dimulai dari Nuh, Yafet, Gomer, disusul beberapa generasi yang tidak diketahui..., Atlas, Electra, Dardanus.
Tuscus, anak Hercules dari Araxa adalah raja Comera yang memberi nama provinsi Tuscany setelah kepemimpinannya. Ketika Tuscus meninggal, anaknya (Altheus) menjadi raja Comera, dimana pada waktu itu Hesperus diusir dari Spanyol oleh saudaranya Atlas (Italus). Atlas memang merasa tak puas dengan kerajaan Spanyol, dia menggulingkan Altheus yang dikemudian hari wilayah Comera berubah menjadi nama menjadi Italia. 


 Altheus mempunyai putra bernama Blascon, cucunya disebut Camboblascon. Atlas merampas semua otoritas dan kekuasaan yang ada di Italia, salah satunya dengan cara memberikan putrinya (Electra) kepada Camboblascon untuk dinikahi berikut mahar yang terdiri dari semua kota dan seluruh kerajaan pegunungan Alpen. Camboblascon dan Electra mempunyai tiga orang anak antara lain Iasius, Dardanus, Armonia. Iasius mendirikan Coritus dan Patriarkh Italia, serta diwarisi kerajaan Perancis.

    Ketika Atlas (Italus) menggulingkan Altheus dan merebut kerajaannya di Italia, dia mempunyai seorang putri bernama Rhoma dan menunjuknya sebagai utusan dari rakyat suku Aborigin. Rhoma menikah dengan seorang pangeran dari Tuscany, pasangan ini mempunyai seorang putra bernama Rhomanessos. Menurut penulis bernama Sempronius, Rhomanessos adalah orang pertama yang pernah meletakkan dasar kota Roma.


Dugaan ini mengisyaratkan dan menentang anggapan catatan sejarah saat ini, bahwa kota Roma didirikan oleh Romulus. Memang benar bahwa Romulus memperbesar dan memperindah kota, tapi dia bukan pendiri kota Roma. Dalam catatan ini, Romulus tiba di kota Roma secara tidak sengaja. Dia tidak memberi nama kota setelah kedatangannya, justru sebaliknya dia malah menyebut dirinya (Romulus) setelah tiba di kota Roma.

Catatan Berosus memberi berbagai rincian lebih lanjut tentang ekspansi, migrasi dan perkembangan negara-negara Eropa serta asal-usul mereka. Jika catatan Berosus memang benar, tentunya akan mengisi celah sejarah dunia kuno tentang keturunan Dardanus dan suksesi raja-raja Inggris. Semua penguasa Inggris setelahnya menurunkan monarki Welsh, dan mungkin sebagian besar monarki Inggris, dimana semua ini bisa mengungkap garis keturunan Nuh di Eropa hingga berakhir pada Adam.

Referensi
  •     An Historical Treatise Of Travels Of Noah Into Europe: Containing the first inhabitation and peopling thereof. Done into English by Richard Lynche, Gent. Publish in London, printed by Adam Islip 1601.
  • Romulus, Victor over Acron, hauls the rich booty to the temple of Jupiter, by Jean Auguste Dominique Ingres, image courtesy of Wikimedia Commons.


Sumber : http://www.isains.com/2014/10/rhomanessos-pendiri-kota-roma-bukan.html#ixzz3HdDnVzIy
Follow us: @idsains on Twitter