Setetes embun pagi hinggap diatas daun
Perlahan akan menuju bumi
Meresap dan perlahan musnah
Sejalan dengan hatiku, dipeluk ayunan kebimbangan
Terlempar, terbuang dan kosong
Tiada aku menduga
Sementara Sang surya Merasakan pelukkan hangat dari simega
Ia merasakan kenikmatan hingga lupa untuk tersenyum pada alam
Diam-diam angin melelukku dari belakang
Merasuk dalam raga yang merana
Aku merasakan getaran dalam jiwa dan ragaku
Aku terbenam disini, dalam pangkuan bunda bimbang
Terpaku, kaku, dan berlumuran dunia fana
Tiada aku menduga
Aku terbenam dalam kefanaan
Tiada aku menduga
Aku terbenam dalam keduniawian
Adalah kau tumpahkan renjana
Kedalam perapian yang menggelora
Adalah kau matikan bara
Ketika kehangatan mulai membelai jiwa
Perlahan akan menuju bumi
Meresap dan perlahan musnah
Sejalan dengan hatiku, dipeluk ayunan kebimbangan
Terlempar, terbuang dan kosong
Tiada aku menduga
Sementara Sang surya Merasakan pelukkan hangat dari simega
Ia merasakan kenikmatan hingga lupa untuk tersenyum pada alam
Diam-diam angin melelukku dari belakang
Merasuk dalam raga yang merana
Aku merasakan getaran dalam jiwa dan ragaku
Aku terbenam disini, dalam pangkuan bunda bimbang
Terpaku, kaku, dan berlumuran dunia fana
Tiada aku menduga
Aku terbenam dalam kefanaan
Tiada aku menduga
Aku terbenam dalam keduniawian
Adalah kau tumpahkan renjana
Kedalam perapian yang menggelora
Adalah kau matikan bara
Ketika kehangatan mulai membelai jiwa